Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Murung Raya menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2025 sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam pengembangan dan pelestarian bahasa daerah, khususnya Bahasa Bakumpai dan Bahasa Siang. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai 1 hingga 3 Desember 2025, bertempat di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Acara diikuti oleh 100 peserta, masing-masing 50 peserta Bahasa Bakumpai dan 50 peserta Bahasa Siang, dari jenjang SD dan SMP se-Kabupaten Murung Raya.
Kategori lomba yang diperlombakan meliputi:
- Mendongeng
- Pidato
- Komedi Tunggal (Stand Up Comedy)
- Cipta Puisi
- Karungut
Laporan Panitia Pelaksana
Pada pembukaan kegiatan, Laporan Panitia Pelaksana disampaikan oleh Kabid Pembinaan Ketenagaan, yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Penelaah Teknis Kebijakan, Zainatun Alfiah, S.Pd., SD.Dalam laporannya, beliau menyampaikan bahwa FTBI merupakan salah satu program strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka pengembangan bahasa daerah di lingkungan satuan pendidikan.
Beliau menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya melatih kemampuan berbahasa daerah, melainkan juga mengembangkan kreativitas, keberanian, dan kecintaan siswa terhadap bahasa ibu mereka.
Pengembangan Bahasa Daerah Melalui FTBI
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Murung Raya, yang diwakili oleh Kasi PTK Pendidikam Dasar, Christian Languyu, A.Md, dalam sambutannya menekankan bahwa FTBI adalah wadah penting untuk memperkuat identitas budaya peserta didik.
Dalam rangka pengembangan bahasa daerah, kita perlu memberikan ruang kepada generasi muda untuk menggunakan dan mengekspresikan bahasa daerah melalui berbagai bentuk seni dan karya. FTBI adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya..
Antusiasme Peserta dan Dukungan Sekolah
Selama berlangsungnya kegiatan, peserta menunjukkan penampilan terbaik mereka dengan kreativitas dan kepercayaan diri yang tinggi. Para guru dan orang tua juga memberikan dukungan penuh, menjadikan suasana kegiatan semakin meriah dan penuh nilai edukatif.
Panitia memberikan penilaian berdasarkan aspek kebahasaan, ekspresi, kreativitas, dan ketepatan penggunaan bahasa daerah.
Menjaga Identitas Melalui Bahasa Daerah
Melalui FTBI 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Murung Raya berharap penggunaan bahasa daerah di sekolah semakin meningkat. Pengembangan bahasa daerah diyakini dapat memperkuat karakter dan identitas budaya generasi muda sekaligus menjaga keberlanjutan warisan leluhur.







